Indonesia Website Awards
Satechain Media

Bitcoin Meroket, Dollar AS malah Makin Anjlok!

SHARE

satechainmedia.com- Berita tentang Bitcoin yang tengah meroket dan Dollar AS masih saja menjadi perbincangan hangat hingga pekan ini. Semantara itu, Dollar AS malah anjlok karena indeks dollar Amerika Serikat merosot.

Dollar AS Anjlok, Bitcoin Meroket

Indeks dollar AS atau US Dollar Index  (USDX) diketahui mengalami penurunan terhadap sejumlah mata uang lain beberapa hari yang lalu. Indeks Dollar merupakan pedoman utama untuk nilai mata uang dollar AS terhadap mata uang asing. Dengan kata lain, Indeks dollar adalah tolak ukur kekuatan dan dollar AS terhadap enam mata uang lainnya.

“Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 93,57, menyusul penurunan 0,24 persen pada Selasa (19/10/2021)” tulis laman suara.com.

Penurunan nilai tukar dollar AS ini diperkirakan karena adanya sentimen resiko yang membaik. Selain itu, investor lebih tertarik pada harga beberapa komoditas ketika bank sentral global mungkin saja menaikkan suku bunga.

Sementara itu, Bitcoin mengalami lonjakan yang drastis. Berkat berbagai berita dan statement hangat belakangan ini, bitcoin tembus Rp 932 Juta

Beberapa kebijakan dan statement tertentu membuat Bitcoin kian meroket.

Mulai dari warga El Savador yang mulai berbondong-bondong menukar dollar AS dengan Bitcoin dengan jumlah yang mencengangkan. PAdahal, sebelumnya warga El Savador pernah menolak mentah-mentah keberadaan ATM Chivo atau ATM Bitcoin. Penolakan ini dilakukan melalui aksi demo dan pembakaran sejumlah mesin ATM Bitcoin.

Hingga, Exchange Traded Fund BTC yang telah resmi dioperasikan di New York Stock Exchange (NYSE). ETF Futures BTC ini merupakan exchange traded fund BTC pertama di dunia.

Penurunan Indeks Dollar As dan Kenaikan Bitcoin Tuai Komentar

Setelah menyaksikan penurunan indeks dollar AS, Investor awal Facebook, Peter Thiel ikut berkomentar,

Ia berpendapat bahwa Bitcoin semakin meroket dan sistem politik malah semakin tidak seimbang. Harga Bitcoin yang terus mengalami kenaikan ini disebabkan adanya sentimen positif warga AS yang mulai tertarik dengan Bitcoin.

“Masyarakat sepertinya mulai tertarik dengan Bitcoin dan menjadikannya sebagai aset investasi dan pelindung dari inflasi” terang Thiel.