satechainmedia.com- Perusahaan penyedia layanan analisis data, MicroStrategy diketahui membeli 7.002 Bitcoin. Perusahaan ini didirikan oleh Michael Saylor pada tahun 1989 dan telah mengembangkan perangkat lunak untuk berbagai keperluan bisnis dan analisis data.
CEO MicroStrategy Sebut Telah Membeli 7.002 Bitcoin
MicroStrategy memang dikenal sebagai salah satu “bandar” mata uang crypto BTC. Ini diketahui dari riwayat pembelian perusahaan sejak beberapa bulan lalu dengan nilai yang sangat besar.
Kali ini publik kembali dihebohkan dengan cuitan CEO MicroStrategy, Michael Saylor melalui akun Twitter-nya @saylor (29/11/2021).
“MicroStrategy telah membeli 7.002 bitcoin tambahan seharga $414,4 juta tunai” tulisnya sambil melampirkan tautan berita di website microstrategy.com.
Pembelian tersebut didapat dengan harga rata-rata $59.187 dolar AS per Bitcoin. Selain itu, pada hari Senin (29/11/21) mereka diketahui telah memiliki 121.044 Bitcoin yang diperoleh seharga $3,57 miliar dolar AS dengan harga rata-rata US$54.534 per Bitcoin.
Berdasarkan data dari CNBC Indonesia, perusahaan tersebut telah memiliki Bitcoin sebanyak 90.859 koin per tanggal 2 Maret 2021. Seminggu sebelumnya, mereka membeli 19.453 Bitcoin senilai $1,03 miliar dolar AS atau setara dengan Rp14,7 triliun.
MicroStrategy Adopsi Bitcoin Sejak 2020
Perusahaan milik Michael Saylor ini diketahui telah menyatakan akan mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan perbendaharaan pada Agustus 2020 lalu. Menurut mereka, mata uang digital bisa dijadikan penyimpanan nilai yang dapat diandalkan sebagai investasi dimasa depan.
Selain itu, Bitcoin dianggap memiliki potensi pengembalian jangka panjang yang lebih besar dan lebih menjajikan daripada mata uang tunai umumnya.
MicroStrategy akhirnya membeli Bitcoin setiap kuartal secara konsisten. Hal ini dikarenakan adanya awareness perusahaan terkait pandemi COVID-19 sebagai katalis untuk potensi inflasi dan depresiasi mata uang fiat kedepannya.
“Menurut transkrip konferensi pendapatan yang diterbitkan bulan lalu, Phong Le, presiden dan kepala keuangan MicroStrategy, mengatakan bahwa kepemilikan Bitcoin perusahaan diklasifikasikan sebagai “aset tidak berwujud yang berumur tidak terbatas berdasarkan aturan akuntansi yang berlaku.” Tulis laman inforexnews.com
Dalam artian, jika nilai wajar ataupun nilai pasar Bitcoin turun dibawah nilai bukunya saat telah di akuisisi, perusahaan harus menyetujui biaya penurunan nilai.