satechainmedia.com- Kepolisian di Jerman berhasil menggerebek dan mematikan infrastruktur server Hydra, Marketplace Darkweb Rusia yang berlokasi di Jerman.
Hal tersebut diumumkan oleh Federal Crime Police Office (BKA) jerman, yang juga menyita Bitcoin (BTC) senilai $25 Juta atau senilai Rp 359 miliar dalam penggerebekan tersebut, Melansir dari Detik.com dan dikutip oleh satechainmedia.
Hydra termasuk Marketplace terbesar yang ada di Darkweb, dan sebagai tempat penjualan berbagai produk ilegal, seperti organ tubuh manusia, narkoba, uang palsu, dokumen tiruan dan masih banyak lagi produk haram lainnya.
Pasar utama dari marketplace itu adalah para penjahat cyber dari rusia dan negara disekitarnya, Seperti pengedar narkoba yang memanfaatkan platform tersebut untuk menjajakan barang haram itu di Rusia dengan menggunakan tempat pengambilan barang yang lokasinya bisa di rahasiakan.
Setelah penutupan server dan penyitaan pihak bewajib kini melakukan penyelidikan mengenai pengelola dan admin Hydra, yang selama ini identitasnya tidak diketahui.
Para pengelola ini diduga terlibat dalam penjualan narkoba dan aktivitas pencucian uang.
Pemerintah Jerman mengaku sudah menyelidiki Hydra dengan bantuan Amerika serikat sejak Agustus 2021, Namun pada penggerebekan kali ini. BKA mengungkapkan mereka sama sekali tak melakukan penangkapan, dilasir oleh The Secnews pada (05/04/2022).
Dalam menanggapi penggerebekan itu, US Department of the Treasury’s Office of Foreign Assets Control juga menjatuhkan sanksi untuk Hydra dan pertukaran mata yang kripto Rusia bernama Garantex.
Mereka pun berusaha mengidentifikasi lebih dari 100 alamat mata uang kripto yang terkait ke marketplace ilegal tersebut.
“Langkah yang diambil hari ini untuk mengirim pesan ke para kriminal, yaitu anda tak bisa bersembunyi di darknet atau forum-forum yang ada didalamnya, dan anda juga tidak bisa bersembunyi di Rusia atau dimanapun di dunia,”Kata Janel L Yellen Sekertaris di Treasury.
“Bekerjasama dengan aliansi dan rekan kami, seperti Jerman dan Estonia, kami akan terus mendisrupsi jaringan ini,”tambahnya.
Rusia Mulai Gunakan Crypto
Pada tanggal 3 April lalu, Ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki bulan ke dua, pejabat tinggi dari Internasional Monetary Fund (IMF) telah memperingatkan bahwa sanksi keuangan yang dikenakan pada negara penyerang, termasuk pembatasan pada bank sentralnya, dampaknya memiliki beberapa efek luas pada mata uang.
Gita Gopinath, wakil direktur utama IMF, percaya bahwa ada indikasi beberapa negara telah mulai “menegosiasikan ulang mata uang yang mereka bayarkan untuk perdagangan,”Ucapnya dalam wawancara finansial Times yang dikutip pada 31 maret lalu…BacaSelengkapnya