Satechainmedia.com- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkapkan bahwa meme coin PEPE berhasil menembus daftar lima besar aset kripto dengan transaksi tertinggi di Indonesia selama Oktober 2024, mengungguli Solana (SOL).
Aktivitas transaksi ini berlangsung di Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK), atau yang lebih dikenal sebagai spot crypto exchange. Popularitas PEPE juga tercatat tinggi pada September 2024.
“Pada Oktober 2024, total pelanggan aset kripto telah mencapai 21,63 juta. Dari jumlah tersebut, sekitar 716 ribu pelanggan aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK). Aset kripto dengan volume transaksi terbesar adalah Tether (USDT), Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), Pepe (PEPE), dan Solana (SOL),” ungkap Kasan, Kepala Bappebti, dalam pernyataan tertulisnya.
Transaksi Kripto Indonesia Cetak Rekor Rp475,13 Triliun
Sepanjang Januari hingga Oktober 2024, total nilai transaksi aset kripto di Indonesia telah mencapai Rp475,13 triliun. Angka ini mencerminkan lonjakan sebesar 352,89% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan Rp104,91 triliun.
Menurut Kasan, pertumbuhan pesat ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap perdagangan aset kripto, sekaligus menjadi bukti bahwa pasar kripto di Indonesia terus berkembang pesat. “Pencapaian ini menggarisbawahi bahwa perdagangan aset kripto telah menjadi salah satu sektor pilihan masyarakat dalam berinvestasi dan berdagang,” jelasnya.
Kontribusi Kripto pada Pendapatan Negara
Bappebti juga mencatat bahwa transaksi aset kripto telah memberikan dampak signifikan terhadap penerimaan pajak negara. Dari 2022 hingga Oktober 2024, penerimaan pajak dari sektor ini mencapai Rp942,88 miliar.
Selain itu, jumlah pelanggan kripto yang mencapai 21,63 juta hingga Oktober 2024 menunjukkan potensi pasar yang sangat besar. “Saat ini, sekitar 716 ribu pelanggan aktif melakukan transaksi setiap bulan, menandakan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi salah satu pemain utama di pasar kripto global,” tambah Kasan.
Optimisme untuk Pertumbuhan di Masa Depan
Kasan menyatakan bahwa Bappebti sedang memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Organisasi Regulator Mandiri (Self-Regulatory Organization/SRO), asosiasi industri, dan pemangku kepentingan lainnya. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih teratur, aman, dan inklusif.
Dengan regulasi yang diperkuat dan tingkat literasi masyarakat yang terus meningkat, Bappebti yakin nilai transaksi aset kripto akan terus tumbuh di masa mendatang. Indonesia pun semakin dekat untuk menjadi salah satu pusat utama perdagangan kripto dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.