Satechainmedia.com- Buenos Aires tengah bergolak. Parlemen Argentina membuat gebrakan besar dengan membentuk sebuah komisi khusus penyelidikan, yang akan menelusuri jejak skandal seputar proyek kripto LIBRA token yang kini jadi buah bibir, terutama karena terseretnya nama Presiden Javier Milei.
Keputusan tersebut bukan sekadar langkah politis. Ini adalah reaksi terhadap ambruknya proyek kripto yang sempat digadang-gadang sebagai solusi ekonomi, namun justru membuat ribuan investor merugi dan publik mencium aroma konspirasi.
LIBRA: Harapan Semu dari Seorang Presiden
Segalanya bermula pada 14 Februari, ketika Presiden Milei memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan LIBRA secara terbuka. Dalam unggahannya, ia menyebut proyek ini sebagai terobosan finansial yang mampu mendukung pelaku UMKM dan menyelamatkan ekonomi nasional.
Ucapan tersebut menjadi magnet. Dalam waktu singkat, harga token LIBRA meroket. Namun, euforia itu hanya bertahan sekejap. Nilainya anjlok drastis dalam hitungan hari, membuat ribuan investor terjebak dalam kerugian besar.
Diperkirakan sekitar 40.000 investor menjadi korban. Fakta mengejutkan lainnya: token ini ternyata dibuat hanya beberapa menit sebelum pernyataan resmi dari Presiden Milei muncul di media sosial. Dugaan adanya permainan di balik layar pun tak terelakkan.
Komisi Investigasi Dibentuk: Apa Saja yang Akan Diungkap?
Langkah parlemen membentuk komisi investigasi bukan hanya untuk membedah aspek teknis token kripto tersebut. Lebih dari itu, ini menyentuh integritas kepemimpinan tertinggi negara.
Komisi ini diberi mandat untuk menyelidiki seluruh rangkaian peristiwa terkait peluncuran dan promosi LIBRA, serta menggali potensi kerugian finansial yang menimpa investor lokal maupun internasional.
Rencananya, beberapa tokoh penting akan diminta hadir memberikan kesaksian pada 22 April, termasuk:
- Menteri Ekonomi Luis Caputo
- Menteri Kehakiman Mariano Cúneo Libarona
- Kepala Staf Guillermo Francos
- Ketua Komisi Sekuritas Roberto Silva
Singkatnya, siapa pun yang pernah bersentuhan dengan proyek ini akan berada di bawah sorotan tajam publik dan parlemen.
Dinamika Politik: Dari Tuntutan Pemakzulan hingga Pembelaan
Seperti layaknya krisis besar, kasus ini langsung dijadikan amunisi politik. Oposisi mulai menyuarakan pemakzulan terhadap Presiden Milei. Meski masih dalam tahap awal, tekanan semakin terasa.
Pemerintah sendiri berupaya meredam situasi, menyatakan bahwa sang presiden tidak memiliki keterlibatan langsung dalam proyek LIBRA. Tapi publik tak mudah diyakinkan. Bagaimana mungkin seorang kepala negara mempromosikan proyek kripto yang tidak memiliki kejelasan asal-usul, hanya beberapa menit setelah token itu diciptakan?
Bagi banyak pihak, ini bukan sekadar keteledoran—tapi bisa jadi rekayasa sistematis dengan tujuan tertentu.
Krisis Kepercayaan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Dampak dari kejatuhan LIBRA bukan hanya soal uang yang lenyap. Di negara yang sudah dihantam inflasi dan kesenjangan ekonomi, insiden ini menambah lapisan kekecewaan dan kemarahan masyarakat.
Warga merasa ditipu oleh janji perubahan yang nyatanya justru menambah luka. Banyak yang menyamakan LIBRA dengan “jual mimpi”, produk yang tampak menjanjikan tapi kosong di dalam.
Lebih dari sekadar skandal kripto, ini adalah pertarungan antara etika kepemimpinan dan kepentingan pribadi. Dan jika komisi ini bekerja dengan transparan, hasil akhirnya bisa mengguncang stabilitas kekuasaan yang kini dipegang Milei.
Argentina Menanti: Keadilan atau Ilusi?
Satu hal yang pasti, publik kini mengamati dengan penuh harap dan waspada. Tak hanya untuk mengetahui siapa dalang di balik kehancuran LIBRA, tapi juga untuk melihat apakah sistem keadilan masih bisa ditegakkan dalam dunia politik yang sering kali buram dan penuh kompromi.
Kasus ini bisa menjadi titik balik bukan hanya bagi Argentina, tapi juga bagi masa depan regulasi kripto di seluruh dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
