Indonesia Website Awards
Satechain Media

Mengulik APTOS Publik Blockchain Garapan Pengembang META!

SHARE

satechainmedia.com- Blockchain APTOS dinilai telah berhasil meluncurkan mainnet dan melakukan listing koin di exchange besar seperti binance dan Bybit. Adanya listing tersebut, membuat APTOS mampu menjadi koin peringkat 45 berdasar valuasi tahun 2022 silam.

Apa yang harus dikenal dari APTOS sebagai proyek Kripto?

APTOS adalah blockchain dengan layer 1 dengan basis proof of stake, yang menggabungkan proses transaksi pararel dengan bahasa kontrak pintar baru yang disebut move. Tujuannya adalah untuk mencapai throughput transaksi teoritis lebih dari 100.000 transaksi per detiknya.

Awal Mula Aptos

APTOS bermula dari gagalnya meta yang dulunya Facebook, dalam perkembangan proyek stablecoin bernama (DIEM). Sehingga karyawannya memilih untuk keluar dan membuat proyek blockchain lainnya, yang sekarang dikenal sebagai APTOS.  APTOS adalah bentuk perkembangan dari perkembangan proyek yang gagal di tahun-tahun lalu, sehingga hadir proyek ini sebagai penggantinya.

APTOS dikenal dari listing koin di exchange besar, padahal Aptos telah memulai pergerakannya dari Maret tahun lalu. Berupa pendanaan dari Ventura andressen dengan jumlah pendanaan spektakuler, sehingga bisa mengantongi pendanaan seri A yang dipimpin oleh ftx ventures.

Dua karyawan eks pengembangan Diem yang mempunyai peran penting sebagai engineer meta yakni Mo Shaikh dan Avery Ching. Engineer tersebut kemudian membangun pondasi bernama Aptos foundation sebagai lembaga pengembangan blockchain Aptos itu sendiri. Hingga di tahun berikutnya, Aptos tetap hadir sebagai bentuk kestabilan di antara investor yang bermain crypto.

Teknologi di Balik Aptos

Bahasa pemrograman adalah move yang digunakan pada smart contacts Aptos. Move sendiri mengedepankan keamanan dan fleksibilitas dalam konteks penggunaannya. Sehingga ekosistem akan terbangun menggunakan bahasa move yang terdiri dari virtual machine seperti ethereum virtual machine.

Teknologi selanjutnya adalah proof of stake (POS) yang merupakan tipe konsensus blockchain dengan validasi dan transaksi terbaru. Biasanya dilakukan oleh validator yang mempunyai sejumlah native koin sebagai jaminan, adapun poS yang digunakan adalah PoS standar seperti pada ethereum nantinya.

BFT Consensus Protokol yang merupakan protokol pendukung proses transaksi secara paralel hingga mengurangi latensi dalam konfirmasi suatu transaksi. Keadaan tersebut dapat mempercepat proses transaksi yang terdapat di Aptos itu sendiri.

Tokenomic Aptos atau apt yang telah mempunyai total supply coin sebanyak 1 miliar koin. 130 juta koin itu sendiri telah beredar berdasar data CoinmarketCap. Sementara terdapat 4 entitas yang memperoleh alokasi koin APT yakni investor dan komunitas.

Apt sendiri mempunyai tata cara pembagian ke entitas selain komunitas masih belum diketahui. Apt nantinya dibagikan dengan salah satu cara, cara tersebut adalah airdrop kepada alamat wallet yang memenuhi syarat. Total airdrop berdasar pada diagram pembagian alokasi koin Aptos, yang secara teknik dapat memproses transaksi hingga 160.000 transaksi per detiknya.

Perkembangan blockchain saat ini masih terkekang oleh blokchain trilemma yang mana mengedepankan skalabilitas. Skalabilitas itu sendiri adalah transaksi yang over speed akan berimbas pada korban aspek keamanan atau desentralisasi.

APTOS yang baru secara tertulis mampu memproses 160.000 transaksi per detiknya, yang nyatanya secara praktek baru memproses rata-rata 4 transaksi per detik. Keadaan tersebut masih terlalu dini untuk melakukan branding diri sebagai killer.

APTOS akan meluncurkan NFT pada jaringannya, sehingga akan terbukti skalabilitas dari APTOS. Dengan mengandalkan Aptos, maka investasi Crypto menjadi lebih terencana dengan baik. Sehingga investor memperoleh keuntungan yang signifikan dibanding menggunakan platform crypto lainnya.