Indonesia Website Awards
Satechain Media

Mengenal IBL NFT : Road to Playoff, Awarding Menuju Semifinal dan Final IBL Season 2022

SHARE

satechainmedia.com- NFT atau Non Fungible Token adalah salah satu revolusi yang dihadirkan oleh teknologi blockchain dimana kini para fans bisa memiliki konten digital dari para artis, seniman, influencers, atau athlete, yang dianggap berharga bukan gambar atau videonya yang seperti konten digital umumnya bisa didownload dan diduplikasi, namun yang berharga adalah pencatatan kepemilikannya di blockchain yang bersifat terdistribusi, terdesentralisasi dan semua orang bisa ikut dalam pengambilan keputusan.

Beberapa tahun terakhir kita lihat harga crypto naik dan turun, namun salah satu hal yang kita juga lihat walaupun harga crypto bergerak dinamis, investasi Venture Capital ke berbagai platform NFT marketplace terus bertambah. Bahkan di negara China yang dikenal ekosistem dan regulasinya kurang friendly terhadap crypto, sempat diberitakan di negara itu memiliki 500 NFT marketplace di bulan Juli 2022 yang merupakan peningkatan 5x lipat jumlahnya dari Februari 2022.

Di tahun 2022 sendiri di Indonesia bermunculan project-project NFT seperti Jukiverse, Mindblowon, Haruka Ronin, Irukandji sebelum terjadi bear market crypto di Mei yang menyebabkan harga cryptocurrency jatuh, likuiditas yang seret di industri crypto yang juga menyeret ke bawah harga NFT yang hanya bisa dibeli dengan crypto. Namun hal ini tidak terlalu berdampak untuk NFT yang dibeli dengan fiat karena nilai fiat yang stabil.

Dari segi regulasi, diketahui bahwa Bappebti masih membahas regulasi NFT yang sampai saat ini belum diregulasi oleh Bappebti, namun dari segi teknologi blockchain dan implementasi smart contract telah diregulasi oleh Kominfo yang termasuk dalam perizinan usaha berbasis risiko KBLI 62014.

Indonesian Basketball League atau IBL NFT sebagai liga yang mempublikasikan NFT

IBL NFT (IBL.kolektibel.com) adalah project NFT yang melibatkan ratusan atlet basket di Indonesia dan 16 klub basket di 12 kota yang terlibat dalam liga basket indonesia atau Indonesian Basketball League (IBL). IBL sendiri pada season sebelumnya (2021) memiliki penonton offline sebanyak 110,000 dan penonton digital mencapai 28 juta.

IBL NFT yang hanya bisa dibeli dengan rupiah ini menggunakan jaringan blockchain yang berasal dari Indonesia yaitu Vexanium yang telah terdaftar di PSE dan memiliki ijin usaha KBLI 62014.

Prestasi pemain dan harga NFTnya

IBL NFT ini walaupun hanya diperjual belikan dengan rupiah dan tidak tergantung perubahan harga cryptocurrency, namun juga bisa mengalami kenaikan dan penurunan harga di mana ini tergantung dari harga yang di set oleh pengguna. Umumnya kenaikan atau penurunan tergantung dari prestasi pemain, juga event dari IBL atau timnas yang masih juga terkait dengan prestasi pemain atau klub.

Misalnya tidak lama setelah timnas basket Indonesia menjuarai emas Sea Games 2022, IBL NFT mengadakan challenge SEA Games untuk user mengumpulkan nft pemain sea games dan mendapatkan NFT eksklusif Rookie Yudha Saputera yang hanya bisa didapatkan dari berpartisipasi di challenge. Aktivitas challange ini mengakibatkan kenaikan harga NFT pemain SEA games sampai minimal 2x lipat.

Misalnya 3 point Abraham Damar saat melawan Indonesia Patriots pada 14 Maret 2021, yang pada saat pertama dijual, memiliki kisaran harga 22 ribuan (karena 1 pack dijual seharga 67 ribuan dan berisi 3 NFT), kini memiliki harga minimal 100 ribu di market.

Juga Hardianus Lakudu yang berposisi sebagai point guard timnas basket, aksi layupnya pada 23 Maret 2021 saat melawan Pelita Jaya di seri 2 IBL Pertamax 2021 kini juga dihargai di kisaran 100 ribu.

Awarding IBL 2022

Selain SEA Games 2022, event terdekat yang terkait prestasi pemain basket Indonesia, kemungkinan adalah Awarding IBL 2022, Semifinal IBL dan Final IBL 2022 yang akan dilaksanakan di Agustus 2022.

Awarding IBL 2022 sendiri telah dianugerahkan kepada pemenang pada 12 Agustus 2022 dengan reward sebagai berikut :

  • MVP atau Pemain terbaik IBL 2022 jatuh kepada Abraham Damar, Pemain dari klub Prawira Bandung itu unggul dari pesaingnya yaitu Kaleb Ramot Gemilang, Andakara Prastawa Dhyaksa, Widyanta Putra Teja, dan Arki Dikania Wisnu. Pada musim reguler IBL 2022 Abraham Damar mencetak 14,4 point, 4,4 rebound, 3,0 assist, dan 1,3 steal per game.
  • Rookie of the Year : Yudha Saputera menjadi rookie terbaik musim ini dengan total 202 point. Yudha Saputera mengalahkan M. Arighi Hadran Noor, Agus Salim, Julius Caesar Wongso, dan M. Aulaz Ariezky. Rata-rata Yudha mencetak 10,0 point, 3,6 rebound, dan 4,5 assist per gim.
  • Penghargaan pemain bertahan terbaik dimenangkan oleh Ruslan. Pemain NSH Mountain Gold Timika itu bermain penuh di musim reguler. Selama musim reguler rata-rata Ruslan bermain dalam 24,8 menit. Ia mencetak 5,6 poin dan 5,4 rebound per gim. Ruslan menyingkirkan empat kandidat lain yaitu Vincent Rivaldi Kosasih, Abraham Damar Grahita, Fisyaiful Amir, dan M. Sandy Ibrahim Aziz.
  • Most Improved Player : Gelar individu kedua NSH diraih oleh Hengki Infandi sebagai most improved player (MIP). Hengki mengungguli kandidat lain yaitu Calvin Chrissler, Danny Ray, Rio Disi, dan Gregorio Claudie Wibowo.
  • Sixthman of the Year. Persaingan sixthman of the year cukup ketat. Rio Disi terpilih sebagai pemenang kategori tersebut. Dia unggul dari AA Ngurah Wisnu Budidharma Saputra, Andre Rorimpandey, Stevan W. Neno, dan M. Arighi Hadran Noor.

Itu adalah pemenang Awards IBL 2022 yang perlu Anda perhatikan raihan prestasinya dan tentu saja, harga NFTnya.

Babak IBL kini sudah menjelang semifinal di mana 4 tim terbaik akan bertanding mulai 20 Agustus. IBL NFT sendiri sebelumnya merilis pack road to playoff yang merupakan pack dari 8 klub yang lolos babak playoff, antara lain Satria Muda Pertamina, Amartha Hang Tuah, Prawira Bandung, Dewa United Surabaya, Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Rans PIK Basketball, NSH Mountain Gold Timika dan West Bandits Solo. 

IBL NFT merupakan NFT pertama di industri sports Indonesia, yang memiliki perbedaan fundamental dengan NFT lainnya yang kita ketahui seperti, beberapa perbedaannya adalah NFT non sports pada umumnya melibatkan pembangunan brand dan komunitas baru.

Namun  NFT sports telah memiliki penonton yang menonton secara rutin sejak lama, bukan merupakan brand baru, dan sudah memiliki aktivitas kompetisi dalam beberapa waktu yang lama.