Satechainmedia.com- Pemerintah Hong Kong mengambil langkah berani dengan mendorong perdagangan emas, termasuk emas yang ditokenisasi, guna memperkuat reputasinya sebagai salah satu pusat finansial internasional terkemuka.
Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Kepala Eksekutif John Lee dalam pidato kebijakan terbarunya pada Rabu (17/9/2025), sebagaimana dilaporkan media lokal Xinhua. Ia menegaskan bahwa pengembangan pasar emas menjadi agenda prioritas pemerintah, dengan dukungan penuh pada inovasi produk investasi berbasis digital.
“Hong Kong akan memanfaatkan keunggulannya untuk memperluas pasar emas global sekaligus mendorong penerbitan produk emas yang ditokenisasi agar lebih banyak investor tertarik,” ujar John Lee
.
Arah Baru Hong kong : Tokenisasi Emas dan Akses Digital
Sebagai bagian dari strateginya, Hong Kong menargetkan pembangunan fasilitas penyimpanan emas berkapasitas lebih dari 2.000 ton dalam tiga tahun ke depan. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi kota tersebut sebagai hub utama perdagangan emas di Asia.
Selain itu, pemerintah juga mendorong ekspansi kilang emas di Hong Kong maupun daratan Tiongkok untuk menjamin pasokan emas berkualitas tinggi. Guna meningkatkan efisiensi pasar, otoritas setempat berencana membangun sistem gold clearing terpusat yang mampu mempercepat penyelesaian transaksi sekaligus menjaga standar internasional.
Produk emas yang ditokenisasi dipandang sebagai solusi modern untuk membuka akses investasi yang lebih inklusif. Dengan teknologi blockchain, emas fisik dapat diwakili dalam bentuk token digital yang mudah diperdagangkan, memberikan kesempatan bagi investor ritel untuk ikut serta, sekaligus menambah likuiditas pasar.
Meski begitu, ada catatan penting: tidak semua produk emas digital yang ada di Hong Kong memungkinkan penebusan emas fisik. Pemerintah menilai tantangan ini bisa diatasi melalui mekanisme transparan, audit cadangan emas secara berkala, serta penerapan standar keamanan digital yang ketat.
Dimensi Geopolitik dan Regulasi
Dorongan Hong Kong pada tokenisasi gold tak hanya soal inovasi finansial, tetapi juga memiliki nuansa geopolitik. Inisiatif ini bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap sistem penyelesaian transaksi berbasis dolar AS yang selama ini mendominasi perdagangan global.
Dengan menghadirkan gold digital sebagai instrumen alternatif, Hong Kong berharap bisa memperkuat kedaulatan finansial sekaligus menarik lebih banyak investor internasional di tengah ketidakpastian geopolitik.
Namun, peluang besar ini datang bersama tantangan. Pemerintah perlu merumuskan regulasi yang solid untuk melindungi investor, mencegah praktik pencucian uang, dan menjaga kredibilitas pasar. Standardisasi internasional juga menjadi kunci agar emas tokenisasi asal Hong Kong dapat diterima secara global.
Selain aspek regulasi, kesiapan infrastruktur fisik mulai dari penyimpanan, pengolahan hingga distribusimenjadi fondasi penting bagi keberhasilan program ini.
Jika semua rencana berjalan mulus, Hong Kong berpotensi menjadi pionir global dalam tokenisasi emas, sekaligus mempertegas perannya sebagai pusat keuangan internasional di era digital. Pemerintah optimistis langkah ini akan menjadi jembatan antara aset tradisional dan teknologi finansial modern, menjadikan Hong Kong simpul penting dalam perdagangan gold global.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
