Indonesia Website Awards
Satechain Media

Harga Bitcoin dan Altcoin Tertekan, Simak Level BTC yang Harus Diwaspadai!

SHARE

Satechainmedia.com- Pasar kripto tengah mengalami tekanan hebat, dengan harga Bitcoin dan altcoin yang terus melemah. Apakah masih ada peluang untuk bangkit, atau justru akan terus turun? Para analis pun mengungkap level penting yang harus diperhatikan!

Harga Bitcoin Gagal Bertahan, Pasar Altcoin Terpukul

Bitcoin (BTC) kembali kehilangan pijakan setelah gagal mempertahankan posisinya di atas US$95.000. Akibatnya, dalam sepekan terakhir, kapitalisasi pasar kripto anjlok 5 persen ke angka US$3,19 triliun. Penyebab utama tekanan ini adalah inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspektasi serta kebijakan hawkish The Federal Reserve (The Fed), yang membuat investor semakin waspada.

Data terbaru menunjukkan inflasi tahunan (YoY) AS naik menjadi 3 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Sementara itu, The Fed menegaskan belum ada rencana untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Keputusan ini mendorong investor untuk menarik dana dari aset berisiko, termasuk kripto.

Selain itu, arus keluar dari Bitcoin Spot ETF turut menambah tekanan di pasar. Dalam seminggu terakhir, tercatat outflow sebesar US$581,2 juta, mengakhiri tren positif yang sempat terjadi. Ethereum (ETH) juga tak luput dari tekanan, dengan arus keluar mencapai US$26,3 juta, yang mengindikasikan bahwa investor mulai mengurangi kepemilikan altcoin.

Sinyal bearish juga terlihat dari data on-chain, di mana lebih dari 277.240 dompet Bitcoin menunjukkan aktivitas keluar dari pasar, menandakan menurunnya keterlibatan investor ritel akibat ketidakpastian makroekonomi.

Sentimen Pasar Berubah, Bitcoin ETF Alami Arus Keluar

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengungkapkan bahwa meskipun sempat ada optimisme di pasar setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, sentimen berubah negatif karena meningkatnya arus keluar dari pasar kripto.

“Awalnya, pasar berharap kebijakan ekonomi yang lebih longgar dan regulasi kripto yang lebih mendukung. Namun, dalam empat hari terakhir, Bitcoin ETF mencatat outflow sebesar US$680 juta. Hal ini menunjukkan aksi profit-taking yang mengurangi eksposur terhadap aset berisiko dan berdampak negatif pada harga Bitcoin,” jelasnya.

Koreksi ini semakin diperburuk oleh crash di pasar derivatif kripto pada 2-3 Februari, yang mengakibatkan likuidasi lebih dari US$2 miliar. Akibatnya, harga Bitcoin masih berkutat di kisaran US$95.000–US$96.000, sementara altcoin mengalami tekanan lebih dalam karena tingkat likuiditas yang lebih rendah.

Apakah Koreksi Bitcoin Akan Berlanjut?

Indeks Fear & Greed saat ini berada di level 38, mencerminkan meningkatnya ketakutan di pasar. Menurut Fyqieh, koreksi ini lebih banyak dipicu oleh ketidakpastian makroekonomi, terutama setelah inflasi AS naik dan The Fed menunda pemangkasan suku bunga.

Harga Bitcoin Altcoin
Siklus profit taking terkait Halving yang korelatif dengan dinamika harga Bitcoin. Berdasarkan grafik di atas, aksi profit taking optimal sudah dimulai sejak Januari 2025 dan diperkirakan akan berakhir pada Oktober 2025, sebelum akhirnya terkoreksi dalam seperti pada siklus sebelumnya. Sumber: Tradingview.

“Jika Bitcoin mampu bertahan di atas US$95.000, tren bullish jangka panjang tetap aman. Fase ketakutan seperti ini justru sering menjadi kesempatan bagi investor institusional untuk mengakumulasi aset, terutama dengan semakin berkembangnya adopsi Bitcoin ETF,” tambahnya.

Sementara itu, laporan Bitfinex menunjukkan bahwa volatilitas Bitcoin saat ini berada di titik terendah sepanjang sejarah. Indikator Inter-Exchange Flow Pulse (IFP) Bitcoin bahkan berubah menjadi bearish untuk pertama kalinya sejak Juni 2024, yang bisa menjadi sinyal pelemahan lebih lanjut.

Di sisi lain, laporan QCP Capital menegaskan bahwa pasar opsi kripto masih menunggu kebijakan konkret dari regulator sebelum menunjukkan pergerakan signifikan. Dengan volatilitas yang terus menurun, pergerakan harga Bitcoin semakin bergantung pada faktor makroekonomi.

Level Krusial yang Harus Diperhatikan

Analis memperingatkan bahwa jika Bitcoin turun di bawah level support US$94.000, ada kemungkinan harga akan terus merosot hingga mencapai level psikologis US$90.000. Sebaliknya, jika mampu bangkit dan menembus resistance di US$100.000, Bitcoin berpotensi melanjutkan pemulihan dan menguji kembali level tertingginya di US$106.012.

Dengan kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian, investor perlu mencermati pergerakan harga Bitcoin dan altcoin dengan lebih hati-hati. Tetap waspada terhadap level penting ini agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat!


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.