Satechainmedia.com- Inovasi blockchain terus melahirkan gebrakan baru, dan tokenisasi kini dipandang sebagai salah satu pengubah permainan terbesar dalam sejarah keuangan modern, Tidak sekadar menggantikan sistem lama, teknologi ini menjanjikan efisiensi luar biasa di berbagai lini mulai dari saham, obligasi, hingga properti. CEO Robinhood, Vlad Tenev, menegaskan bahwa perjalanan besar tokenisasi baru saja dimulai.
Ceo RobinHood: Tokenisasi, Lokomotif Baru Sistem Finansial
Dalam ajang TOKEN2049 di Singapura yang dikutip Bloomberg (02/10/2025), Tenev menggambarkan tokenisasi sebagai “kereta raksasa” yang akan melahap seluruh infrastruktur keuangan. Ia percaya, saat semua jenis aset baik publik maupun privat masuk ke dalam blockchain, transformasi besar tidak bisa lagi dibendung.
Robinhood sendiri telah menyiapkan langkah strategis. Aplikasi perdagangan saham senilai US$127 miliar ini pada Juni lalu merilis lebih dari 200 saham tokenisasi di jaringan Arbitrum (Ethereum Layer-2) khusus untuk pasar Eropa. Daftar itu bahkan mencakup saham privat kelas dunia seperti Tesla hingga OpenAI.
Meski begitu, Tenev memperkirakan penerapan global butuh waktu. Menurutnya, lima tahun ke depan pasar besar akan mulai memiliki kerangka hukum jelas, namun adopsi penuh kemungkinan baru tercapai dalam 10 tahun atau lebih.
Regulasi Jadi Tantangan Utama
Pasar tokenisasi memang masih jauh tertinggal dibandingkan pasar saham konvensional. CompaniesMarketCap mencatat nilai saham publik dunia pada 2023 mencapai US$115 triliun, sementara data rwa.xyz menunjukkan pasar tokenisasi baru menyentuh angka US$32 miliar.
Namun kesenjangan itu justru memicu pergerakan cepat dari raksasa Wall Street hingga Silicon Valley. Nama besar seperti BlackRock dan Franklin Templeton mulai menguji instrumen tokenisasi, sementara crypto exchange besar seperti Coinbase, Crypto.com, dan Kraken berlomba menyiapkan perdagangan saham tokenisasi.
Di AS, regulasi masih jadi batu sandungan. House Clarity Act memang sudah lolos di Kongres pada Juli lalu, namun pembahasan lanjutan di Senat masih berjalan. Sementara itu, Eropa selangkah lebih maju berkat aturan MiCA (Markets in Crypto-Assets) yang memberi kepastian hukum bagi industri maupun investor.
“Realitanya, Amerika mungkin akan jadi pemain terakhir yang sepenuhnya men-tokenisasi. Tapi cepat atau lambat, itu tak terelakkan,” tegas Tenev.
Masa Depan yang Tak Terbendung
Dengan pasar bernilai triliunan dolar, tokenisasi jelas bukan sekadar jargon teknologi. Inisiatif ini sudah mulai dilirik sebagai arah baru masa depan keuangan global. Jalan menuju adopsi penuh memang panjang, tapi satu hal pasti: roda perubahan sudah bergulir, dan tidak ada jalan untuk kembali.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
