Satechainmedia.com- Dua perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok, JD.com dan Ant Group, tengah mendorong bank sentral negara itu People’s Bank of China (PBoC) untuk membuka pintu bagi penerbitan stablecoin yang dipatok pada nilai yuan offshore.
Menurut laporan eksklusif dari Reuters, inisiatif ini dipandang sebagai langkah geopolitik sekaligus ekonomi, yang bertujuan memperkuat peran yuan di panggung keuangan global dan secara bertahap mengurangi dominasi dolar AS dalam ekosistem stablecoin internasional.
Target awal pengembangan stablecoin ini difokuskan pada Hong Kong, sebuah wilayah dengan status keuangan khusus yang baru saja memberlakukan kerangka regulasi stablecoin per 1 Agustus 2025. Hong Kong dinilai memiliki kesiapan hukum dan ekosistem yang lebih fleksibel untuk menjajal inovasi keuangan berbasis blockchain.
Hadang Dolar, Dorong Yuan ke Panggung Dunia
Saat ini, lebih dari 99 persen stablecoin yang beredar di pasar masih ditambatkan ke dolar AS. Padahal menurut data dari Bank for International Settlements (BIS), hanya sekitar 6 persen atau setara US$15 miliar dari kapitalisasi stablecoin global yang aktif digunakan untuk transaksi pembayaran.
Inilah yang menjadi sorotan Tiongkok: dominasi tunggal dolar AS dalam sistem stablecoin dinilai terlalu tinggi dan berisiko. Dengan mendorong stablecoin yuan versi offshore, Beijing ingin menghadirkan alternatif yang lebih seimbang dan mencerminkan realita ekonomi multipolar.
JD.com dan Ant Group menilai stablecoin yuan dapat menjadi alat strategis dalam memperluas penggunaan mata uang Tiongkok untuk perdagangan lintas negara, terutama dalam transaksi ekspor-impor yang selama ini sangat bergantung pada dolar.
Hong Kong diposisikan sebagai titik awal karena memiliki reputasi sebagai pusat keuangan global, serta otoritas yang terbuka terhadap inovasi teknologi finansial. Setelah pengujian awal di sana, rencana berikutnya adalah ekspansi ke zona perdagangan bebas lainnya di Tiongkok, dan kemudian ke pasar global.
Langkah Global: Ant Group dan JD.com Siapkan Ekspansi Lisensi
Ant Group saat ini sedang dalam proses mengajukan lisensi untuk penerbitan stablecoin di berbagai wilayah strategis, seperti Hong Kong, Singapura, dan Luxembourg. JD.com juga diketahui tengah menyiapkan langkah serupa untuk memperluas cakupan legalitas stablecoin yuan di pasar-pasar utama dunia.
Tujuan dari ekspansi ini bukan sekadar memperluas jangkauan yuan digital, tetapi juga menyediakan solusi pembayaran internasional yang lebih cepat, efisien, dan hemat biaya dibandingkan sistem perbankan konvensional yang sarat birokrasi.
Dengan pendekatan ini, stablecoin yuan berpotensi menjadi alat bantu utama bagi perusahaan eksportir, pelaku e-commerce lintas negara, hingga konsumen global yang memerlukan sistem pembayaran instan dan lintas batas.
Tak hanya memperkuat daya saing yuan, proyek ini juga mempertegas posisi Tiongkok sebagai kekuatan utama dalam lanskap keuangan digital global terutama di tengah tren pesat adopsi blockchain di sektor swasta maupun pemerintahan.
Menunggu Lampu Hijau dari Beijing
Meski inisiatif dari JD.com dan Ant Group telah mendapat sorotan luas, proyek stablecoin yuan offshore ini masih berada di tahap penjajakan. People’s Bank of China belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait persetujuan atau penolakan proposal tersebut. Namun, sumber dalam menyebutkan bahwa diskusi internal dengan regulator keuangan masih terus berlangsung.
Jika rencana ini disetujui, maka peluncuran stablecoin yuan akan menjadi tonggak penting dalam transformasi ekonomi digital Tiongkok, sekaligus membuka era baru persaingan mata uang digital antarnegara.
Dengan kekuatan teknologi dan kesiapan regulasi yang dimiliki Hong Kong, peluncuran stablecoin yuan dari wilayah ini berpotensi menjadi manuver strategis Tiongkok untuk menantang dominasi dolar dalam ekonomi digital global.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
