Memuat harga kripto...
Satechain Media

Visa Andalkan Stablecoin, Strategi Baru untuk Mempercepat Transfer Global

SHARE

Satechainmedia.com- Visa resmi memperkenalkan program uji coba secara global penggunaan stablecoin USDC dan EURC sebagai solusi percepatan transfer lintas negara. Inisiatif ini diumumkan dalam ajang bergengsi SIBOS 2025, dengan sasaran utama bank serta perusahaan remitansi di berbagai belahan dunia.

Melalui skema baru ini, lembaga keuangan dapat melakukan prefunding transaksi internasional menggunakan stablecoin, tanpa lagi harus menahan cadangan dana fiat di banyak yurisdiksi.

Dengan mekanisme tersebut, pengiriman uang lintas negara dapat berlangsung lebih cepat dan efisien. Meski pengirim memakai stablecoin, penerima tetap bisa menerima dana dalam mata uang lokal sesuai kebutuhannya.

Menurut pernyataan resmi, stablecoin dalam sistem Visa diperlakukan sebagai “cash equivalent.” Program ini memang masih terbatas pada sejumlah mitra terpilih, namun rencananya akan diperluas pada April 2026.

Program Stablecoin Visa secara global : Transfer Lebih Cepat, Modal Lebih Efisien

Inovasi Visa ini menjawab tantangan lama dalam sistem pembayaran global yang bergantung pada saldo fiat di berbagai negara. Dengan stablecoin, pendanaan awal transaksi dapat diselesaikan dalam hitungan menit alih-alih berhari-hari seperti metode konvensional.

Langkah ini juga memberi keuntungan bagi manajemen likuiditas. Penyedia jasa pengiriman uang dapat menyalurkan dana dengan lebih gesit, tanpa perlu mengikat modal besar di beberapa negara sekaligus.

Sebelumnya, Visa sudah menguji penggunaan USDC untuk settlement transaksi fiat lewat jaringan blockchain seperti Ethereum dan Solana. Dari rangkaian percobaan tersebut, perusahaan mencatat volume transaksi stablecoin lebih dari US$225 juta.

Tak hanya itu, Visa juga memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak di Afrika, Eropa Tengah dan Timur, hingga Timur Tengah. Salah satunya dengan Yellow Card, guna memperluas adopsi stablecoin di pasar berkembang.

Tantangan Integrasi di Sistem Pembayaran Global

Meski peluangnya besar, program stablecoin Visa tetap menghadapi sejumlah hambatan. Regulasi masih menjadi isu utama, mengingat transaksi stablecoin lintas batas diawasi ketat oleh otoritas di berbagai negara.

Selain itu, faktor kepercayaan publik terhadap stabilitas nilai stablecoin juga perlu dijaga, mengingat volatilitas pasar kripto kerap menimbulkan keraguan.

Integrasi dengan sistem pembayaran tradisional pun membutuhkan tingkat interoperabilitas tinggi. Konektivitas antara jaringan blockchain dan infrastruktur keuangan konvensional harus mulus agar ekosistem berjalan lancar.

“Dengan stablecoin sebagai instrumen pendanaan awal, kami membuka peluang baru bagi efisiensi modal sekaligus percepatan pembayaran lintas negara,” ujar juru bicara Visa.

Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi stablecoin sebagai jembatan antara teknologi blockchain dan kebutuhan dunia keuangan tradisional. Bila sukses, model ini berpotensi menjadi standar baru dalam sistem pembayaran global.

Kesimpulan

Uji coba Visa menandai babak penting dalam evolusi layanan keuangan internasional. Dengan mengandalkan stablecoin, perusahaan berupaya mempercepat transfer, menekan biaya, dan memperluas jangkauan layanan.

Meski masih dibayangi tantangan regulasi dan isu keamanan, langkah ini bisa menjadi tonggak baru yang mengubah cara dunia melakukan transaksi lintas batas.

Privacy Overview

satechainmedia.com menggunakan Cookie untuk memastikan pengalaman terbaik bagi Anda .