Satechainmedia.com- Aset Kripto Curian Bybit Hilang di Tangan Hacker Seluruh aset kripto hasil pembobolan platform Bybit dilaporkan telah dicuci oleh para hacker, menjadikannya salah satu kasus pencurian terbesar dalam dunia kripto. Meski begitu, masih ada harapan untuk membekukan sebagian dana dan memulihkannya.
Jejak Hacker dan Proses Pencucian Dana Dari Bybit
Pada 21 Februari, Bybit mengalami serangan siber yang menyebabkan hilangnya lebih dari US$1,4 miliar dalam berbagai aset kripto, termasuk Ethereum (ETH), liquid-staked Ether (STETH), Mantle Staked ETH (mETH), serta token ERC-20 lainnya. Peretasan ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah industri kripto.
Laporan terbaru dari Lookonchain pada 4 Maret mengungkapkan bahwa sebanyak 500.000 ETH yang dicuri, dengan nilai sekitar US$1,04 miliar berdasarkan kurs saat ini, telah berhasil dicuci sepenuhnya.
“Para peretas telah mencuci seluruh 499.395 ETH (senilai US$1,04 miliar saat ini), terutama melalui THORChain,” tulis Lookonchain di platform X.
Kelompok peretas asal Korea Utara, Lazarus Group, diduga berada di balik serangan ini. Dugaan tersebut semakin memperkuat kekhawatiran tentang keterlibatan Korea Utara dalam kejahatan siber di sektor kripto, yang dikaitkan dengan upaya pembiayaan program nuklir negara tersebut.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022, aktivitas kejahatan yang dilakukan oleh Lazarus Group terus meningkat. Bahkan, jumlah aset yang dicuri dalam insiden Bybit hampir menyamai total nilai pencurian kripto sepanjang tahun 2024.
Harapan untuk Pemulihan Dana
Meski sebagian besar dana telah dicuci, CEO Bybit, Ben Zhou, memastikan bahwa upaya pelacakan masih berlangsung. Namun, lebih dari US$280 juta aset curian telah “menghilang” sepenuhnya, meningkatkan tantangan dalam proses pemulihan.
“Dari total dana yang diretas sebesar US$1,4 miliar atau sekitar 500.000 ETH, sekitar 77 persen masih bisa dilacak, 20 persen telah lenyap, dan 3 persen telah dibekukan,” ujar Zhou.
Menurut data dari Lazarus Bounty, para peretas menggunakan beberapa protokol bridge untuk mencuci dana, termasuk THORChain, OKX Web3 Proxy, Maya Protocol, Li.Fi, dan Transit Swap.
Sejauh ini, sekitar US$41 juta aset berhasil dibekukan melalui Mantle Swap, sementara Paraswap mengamankan sekitar US$420 ribu, dan tambahan US$600 ribu berhasil dilaporkan oleh Zachxbt.
Teknologi Pelacakan dan Transparansi Blockchain
Meskipun para hacker berusaha mencuci aset yang mereka curi, seorang pengguna di platform X menegaskan bahwa pencucian melalui THORChain tidak efektif karena sifatnya yang open-source dan transparan.
“Menggunakan THORChain untuk mencuci uang tidak ada gunanya. Semua transaksi tetap dapat dilacak, dan para pelaku seharusnya ditangkap,” ujarnya.
Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan cara kerja platform pelacakan khusus yang dikembangkan oleh Tyler Bond, Direktur Komunikasi Nine Realms, yang dikenal dengan nama “familiarcow.” Video tersebut memperlihatkan bagaimana setiap transaksi hasil peretasan Bybit dapat dipantau secara real-time, memberikan harapan bahwa sebagian dana masih dapat dibekukan.
Hingga kini, komunitas kripto dan otoritas terkait terus mengawasi kasus ini untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Langkah-langkah keamanan yang lebih ketat serta regulasi yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi risiko serangan terhadap platform bursa kripto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
