Satechainmedia.com- Pergerakan Bitcoin (BTC) di prediksi pada 2026 akan mencapai puncaknya walau kali ini kembali menjadi sorotan setelah pada Rabu pekan lalu sempat mencatat rekor harga di kisaran US$124.400, sebelum terkoreksi dan bertahan di level US$118.000–US$119.000 pada Kamis malam.
Pemicu volatilitas ini datang dari rilis data Producer Price Index (PPI) AS untuk Juli 2025 yang melonjak 0,9 persen, jauh di atas perkiraan pasar sebesar 0,2 persen. Lonjakan terbesar sejak Mei 2022 tersebut terutama disumbang sektor perdagangan, memberikan sinyal tekanan inflasi yang lebih tinggi dari prediksi awal. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa rencana penurunan suku bunga oleh The Fed dapat tertunda.
Data PPI Jadi Gejolak BTC Di 2026 ?
Sebelum rilis PPI, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga September mencapai 100 persen. Namun setelah data keluar, probabilitas The Fed menahan suku bunga meningkat menjadi hampir 8 persen. Perubahan ekspektasi ini memicu aksi jual di aset berisiko: Bitcoin melemah lebih dari 5 persen, Ethereum turun 3,3 persen, dan XRP terkoreksi 6 persen.
Meski begitu, tekanan ini dipandang bersifat sementara. Analisis pasar menunjukkan tren jangka panjang Bitcoin masih mengarah ke penguatan. Salah satu indikator penting, Net Unrealized Profit/Loss (NUPL), memperlihatkan posisi mayoritas investor masih dalam keuntungan, namun belum mencapai titik jenuh yang biasanya menjadi puncak siklus.

Berdasarkan pola historis, puncak NUPL kerap bertepatan dengan puncak harga pasar, dan saat ini indikator tersebut masih berpotensi naik.
Selain itu, beberapa model siklus, termasuk Benner Cycle dan teori empat tahunan Bitcoin halving, mendukung proyeksi bahwa puncak bullish berikutnya akan terjadi pada 2026. Benner Cycle menempatkan tahun tersebut dalam fase harga tinggi sebelum koreksi besar, sedangkan siklus halving secara konsisten memicu lonjakan harga jangka menengah setelah pasokan koin baru berkurang.

Jika tren ini berlanjut, 2026 berpotensi menjadi tahun tertinggi Bitcoin dalam siklus kali ini, dengan momentum yang diperkuat oleh masuknya modal institusional dan faktor fundamental pasar yang semakin solid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.