Memuat harga kripto...
Satechain Media

Di Balik Kenaikan Tajam Harga Bitcoin, Ini Kata Oscar Darmawan

SHARE

Satechainmedia.com- Kenaikan tajam harga Bitcoin yang kini menyentuh angka fantastis mendekati Rp1,6 miliar bukanlah sekadar fenomena sesaat, Menurut Oscar Darmawan, CEO Indodax, lonjakan ini merupakan hasil nyata dari proses panjang: adopsi dan kepercayaan global terhadap aset digital.

Oscar menekankan bahwa pencapaian harga Bitcoin hingga US$95 ribu tidak terjadi begitu saja. Itu merupakan hasil dari konsistensi komunitas, teknologi yang terus berkembang, serta pergeseran persepsi publik tentang peran uang di era digital. Dalam situasi seperti ini, ia menegaskan pentingnya sikap bijak dan strategi investasi jangka panjang.

Oscar Darmawan Bitcoin
Harga Bitcoin baru saja menyentuh US$95 ribu kembali pada 25 April 2025. Rekor tertinggi kripto nomor wahid ini berada di kisaran US$109 ribu pada 20 Januari 2025 lalu.

“Bitcoin hari ini bukanlah produk hype, melainkan refleksi dari keyakinan yang makin kuat bahwa aset ini akan menjadi bagian penting dari sistem keuangan masa depan,” ujar Oscar dalam keterangan resminya, Senin (28/4/2025).

Ia juga menyoroti bahwa di tengah ketidakpastian global mulai dari inflasi, konflik geopolitik, hingga kebijakan suku bunga Bitcoin mulai menonjol sebagai alternatif penyimpan nilai (safe haven). Menurutnya, ini bukan tren semata, melainkan perubahan cara pandang terhadap fungsi dan nilai uang.

Namun Oscar tak menampik bahwa volatilitas tetap menjadi “sahabat akrab” dari Bitcoin. Ia mengingatkan bahwa fase kenaikan seperti sekarang kerap diikuti oleh koreksi harga. Karena itu, ia mengimbau para investor agar tidak terjebak emosi dan menghindari penjualan panik saat harga terkoreksi.

Oscar Darmawan: Tetap Tenang Saat Pasar Bitcoin Bergoyang

“Ketika harga menurun, bukan berarti fondasi aset ini goyah. Koreksi adalah hal alami dalam dinamika pasar. Investor yang sabar dan berpegang pada prinsip fundamental akan menuai hasilnya,” katanya, mengacu pada penurunan harga BTC ke US$74.357 pada 7 April lalu turun sekitar 32% dari titik tertinggi sebelumnya.

Oscar juga menyarankan pendekatan investasi yang lebih stabil: strategi Dollar Cost Averaging (DCA). Metode ini mengajak investor untuk rutin membeli Bitcoin dalam jumlah tetap tanpa memedulikan fluktuasi harga harian. Hasilnya? Portofolio yang tumbuh konsisten, lebih tahan terhadap gejolak pasar.

“Tak perlu menunggu harga terendah untuk mulai berinvestasi. Yang lebih penting adalah konsistensi dan visi jangka panjang,” tegasnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa lonjakan harga kali ini bukan hanya dipicu oleh antusiasme investor ritel. Institusi besar ikut ambil bagian misalnya Strategy yang menambah 6.556 BTC, serta arus masuk ke Bitcoin Spot ETF yang sempat menembus US$381 juta dalam satu hari, tertinggi sejak Januari 2025.

Fakta ini, menurut Oscar, adalah bukti bahwa Bitcoin telah memasuki fase penerimaan yang lebih luas, baik di level investor individu maupun institusi besar. Dengan pasokan terbatas maksimal hanya 21 juta koin, dengan saat ini sudah beredar 19,85 juta ia percaya nilai Bitcoin masih punya potensi tumbuh dalam jangka panjang.

“Bitcoin adalah representasi dari revolusi digital dalam dunia keuangan. Nilainya bukan hanya di harga, tapi juga pada sistem desentralisasi yang dibawanya,” ujarnya.

Oscar pun mengajak masyarakat Indonesia untuk tak hanya terpaku pada keuntungan cepat. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan diri dalam perubahan besar menuju sistem keuangan global yang lebih inklusif, transparan, dan terdesentralisasi.

Terlebih, Bitcoin baru saja menembus lima besar aset paling bernilai di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar mengungguli raksasa seperti Google, Amazon, dan bahkan logam mulia perak.

\Dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$1,87 triliun per 23 April 2025, posisi Bitcoin kini hanya satu tingkat di bawah NVIDIA, yang berada di kisaran US$2,41 triliun.

Oscar memandang pencapaian ini sebagai validasi global atas Bitcoin sebagai aset bernilai tinggi. Dengan harga yang melesat 16,5 persen dalam sebulan terakhir ke kisaran US$94.000–US$95.000, ia percaya daya tarik Bitcoin akan terus menguat. Posisi ini pun membuka peluang besar untuk pertumbuhan Bitcoin di Indonesia.

Meski begitu, Oscar menutup dengan satu pesan penting: edukasi tetap menjadi kunci. Masyarakat harus memahami bahwa di balik potensi keuntungan, ada dinamika dan risiko yang harus dikelola dengan bijak. Jika tren positif ini terus berlanjut, Bitcoin sangat mungkin mengejar kapitalisasi pasar perusahaan teknologi terbesar dunia di masa depan.


.Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

Privacy Overview

satechainmedia.com menggunakan Cookie untuk memastikan pengalaman terbaik bagi Anda .