Satechainmedia.com- World Coin (WLD) tengah mencoba bangkit dari tekanan. Berdasarkan proyeksi terbaru dari CoinCodex, dalam lima hari ke depan harga token ini bisa melonjak hingga 30,27% dan menembus angka US$1,21 pada 9 Mei 2025. Namun, seperti biasa dalam dunia kripto, optimisme pasar tak selalu sejalan dengan realita di lapangan.
Pasar Penuh Harap, Tapi Sinyal Masih Campur Aduk
Saat ini, token milik Sam Altman masih berada di kisaran US$0,92, turun 3,68% dalam 24 jam terakhir. Secara tren menengah, performa WLD masih dalam tren turun terkoreksi 35,52% dalam tiga bulan terakhir. Tapi anehnya, sentimen pasar justru menunjukkan keyakinan: Indeks Fear & Greed tercatat di angka 64 kategori “greedy” yang artinya para investor merasa cukup percaya diri untuk mengambil risiko.
Namun ketika dilihat dari sisi teknikal, gambarnya tak sesederhana itu. Analisis indikator menunjukkan ketidakseimbangan: 13 indikator memberi sinyal negatif, sementara 12 lainnya mengarah ke tren positif. Artinya, World Coin sedang berada di wilayah abu-abu rentan berubah arah tergantung faktor eksternal.
Indikator teknis seperti RSI dan MACD memperlihatkan pasar masih dalam fase konsolidasi fase diam sebelum badai atau kemenangan. Pasar seperti tengah menahan napas, menunggu arah angin selanjutnya.
Prediksi Harga Tak Bergerak Banyak, Pasar Masih Bimbang
Sementara itu, proyeksi harga dari Binance lebih hati-hati. Pada 4 Mei, harga WLD hanya sedikit berubah dari US$0,86432 ke US$0,864436 di hari berikutnya. Proyeksi selama 30 hari ke depan pun tergolong konservatif—kenaikan hanya sekitar 5% menuju US$0,889229. Angka-angka ini menandakan bahwa pasar belum menemukan pemicu besar yang bisa menggerakkan harga secara signifikan.
Regulasi dari Indonesia dan Kenya Jadi Batu Sandungan
Di tengah prediksi harga dan optimisme sebagian pasar, datanglah tekanan dari sisi regulasi. Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas World Coin dan layanan identitas digitalnya, World ID. Alasannya? Dugaan pelanggaran aturan—termasuk tidak terdaftarnya World Coin sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
Dua entitas lokal, PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara, juga dipanggil untuk menjelaskan keterlibatan mereka dalam proyek ini. Pemerintah menyebut langkah ini sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari teknologi yang belum mengantongi izin resmi.
Sementara itu, di Kenya, Pengadilan Tinggi menjatuhkan keputusan tegas: World Coin wajib menghapus seluruh data biometrik termasuk pemindaian wajah dan retina—yang dikumpulkan dari warga setempat. Pengadilan menilai bahwa data itu diperoleh tanpa persetujuan sah dan tanpa analisis risiko yang memadai, apalagi dengan adanya insentif finansial. Pengumpulan data pun dihentikan hingga seluruh peraturan bisa dipenuhi.
Dukungan dari Amerika: Antara Harapan dan Kontroversi
Namun, tidak semua kabar datang dengan nuansa kelabu. Di Amerika Serikat, World Coin baru saja resmi diluncurkan dengan dukungan dari pemerintahan pro-kripto di bawah Presiden Donald Trump. Proyek ini bahkan berencana menyebar 10.000 alat pemindai retina (orbs) ke berbagai kota besar dalam 12 bulan ke depan. Sebuah pabrik khusus di Richardson, Texas, pun sedang dibangun untuk menunjang produksi perangkat tersebut.
Langkah ini menunjukkan ambisi ekspansi besar-besaran. Namun tetap saja, bayang-bayang kontroversi soal privasi dan perlindungan data masih melekat erat.
Harga Bisa Naik, Tapi Apakah Reputasinya Juga?
Naik-turunnya harga token WLD bukan semata persoalan pasar, tapi juga cerminan dari seberapa besar kepercayaan publik terhadap proyek ini. Di bawah nama besar Sam Altman, ekspektasi terhadap World Coin pun meninggi bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal etika dan regulasi.
Kini, pertanyaannya bukan cuma apakah harga bisa menembus US$1,21. Tapi lebih penting lagi: apakah World Coin mampu memulihkan kepercayaan dan membuktikan bahwa mereka layak mendapat tempat di masa depan ekonomi digital?
Pasar akan menentukan jawabannya. Tapi waktu terus berjalan, dan setiap langkah akan diperhatikan lebih tajam dari sebelumnya.
.Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.