Satechainmedia.com- Isu seputar identitas asli Satoshi Nakamoto kembali mengguncang dunia kripto. Sosok misterius pencipta Bitcoin itu kini dikaitkan dengan nama Daira Emma Hopwood, seorang kriptografer brilian dan insinyur yang dikenal luas sebagai otak di balik pengembangan Zcash (ZEC) salah satu proyek blockchain yang berfokus pada privasi.
Namun, dugaan ini tidak muncul begitu saja. Serangkaian bukti teknis dan jejak digital lama mulai disusun ulang oleh komunitas kripto, memunculkan pertanyaan besar: apakah Daira Hopwood sebenarnya adalah Satoshi Nakamoto yang selama ini dicari?
Siapa Daira Hopwood dan Apa Perannya di Dunia Kripto
Daira Emma Hopwood bukanlah sosok sembarangan. Dalam blog resmi Electric Coin Company (ECC) tahun 2019, Hopwood disebut sebagai salah satu anggota pendiri tim Zcash dan perancang utama protokol jaringan tersebut.
Dalam tulisan itu, Hopwood digambarkan sebagai seseorang yang “telah berkecimpung di dunia kriptografi bahkan sebelum ze bisa mengingatnya.” Ia dikenal mendalami zero-knowledge proofs dan blinded keys, dua teknologi fundamental yang melindungi privasi transaksi di Zcash.
Dengan pengalaman panjang di bidang desain protokol dan keamanan siber, Hopwood telah lama dianggap sebagai salah satu kriptografer paling berpengaruh di ekosistem blockchain modern. Tak heran jika banyak pihak menilai kemampuan teknisnya sebanding dengan kecerdasan misterius Satoshi Nakamoto.
Petunjuk Lama yang Muncul dari Postingan Satoshi
Kaitan antara Hopwood dan Satoshi mulai ramai dibicarakan setelah komunitas menemukan posting lama di forum Bitcointalk tertanggal 13 Agustus 2010.
Dalam unggahan itu, Satoshi menulis tentang konsep “key blinding” dan “group signatures” dua istilah penting dalam dunia kriptografi yang erat kaitannya dengan privasi transaksi.
Yang menarik, Satoshi menyertakan tautan eksternal yang di dalam URL-nya terdapat kata “hopwood.” Detail kecil ini langsung memicu spekulasi besar. Banyak yang menganggap hal tersebut bukan kebetulan, melainkan petunjuk halus bahwa Satoshi memang memiliki koneksi langsung atau setidaknya referensi kuat terhadap karya Hopwood.
Meski belum ada bukti konkret yang bisa mengaitkan keduanya, potongan kecil dari tahun 2010 itu kini menjadi salah satu “clue” paling menarik dalam perburuan identitas asli pencipta Bitcoin.
Kesamaan Gaya Bahasa dan Zona Waktu
Selain dari sisi teknis, kesamaan pola bahasa dan waktu aktivitas juga memperkuat dugaan tersebut. Dalam berbagai pesan dan dokumentasi Bitcoin, Satoshi selalu menggunakan ejaan khas Inggris seperti “colour” dan “optimise”, bukan versi Amerika-nya.
Format tanggal yang digunakan pun mengikuti sistem Britania (DD/MM/YYYY), dan beberapa ungkapan seperti “bloody hard” semakin memperjelas nuansa khas Inggris dalam tutur bahasanya.
Bahkan, waktu posting dan aktivitas coding Satoshi di Bitcointalk konsisten dengan zona waktu BST (British Summer Time) yang bertepatan dengan waktu Inggris.
Menariknya, data dari UK Companies House juga menunjukkan bahwa Daira Hopwood merupakan warga negara Inggris. Kombinasi ini semakin memperkuat dugaan bahwa jejak Satoshi mungkin selama ini memang berasal dari tanah Britania.
Misteri yang Masih Terkunci Rapat
Meski semua tanda tampak mengarah ke Hopwood, belum ada bukti kriptografis yang benar-benar bisa mengonfirmasi klaim tersebut. Selama belum ada seseorang yang dapat menandatangani pesan dengan private key milik Satoshi, identitas sang pencipta Bitcoin tetap menjadi misteri terbesar di dunia teknologi modern.
Namun satu hal yang pasti: rumor ini kembali membuka diskusi menarik tentang sejarah Bitcoin, peran teknologi privasi, dan kontribusi para kriptografer dalam membentuk masa depan keuangan global.
Siapa pun Satoshi Nakamoto sebenarnya, jejak dan warisannya telah mengubah dunia selamanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
