Sstechainmedia,com- Solana (SOL) Pernah dianggap mati pada tahun 2022 ketika nilainya anjlok ke sekitar US$8, Solana kini kembali menjadi pusat perhatian di tahun 2025 setelah melonjak lebih dari 3.000 persen. Bahkan, jaringan blockchain ini sempat menyentuh level tertinggi di US$295.
Namun, apakah tren kenaikan ini akan terus berlanjut hingga 2025? Menurut Lark Davis, seorang analis kripto terkemuka di YouTube, ada sejumlah faktor yang bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan Solana ke depan.
Teknologi Inovatif dengan Biaya Transaksi Rendah Solana (SOL) Di Tahun 2025
Salah satu keunggulan utama Solana adalah efisiensinya yang luar biasa. Dengan biaya transaksi rata-rata hanya sepersepuluh sen, Solana telah menjadi pilihan utama bagi pengembang aplikasi terdesentralisasi (dApp), platform DeFi, hingga proyek berbasis kecerdasan buatan (AI).
Davis menegaskan bahwa kenaikan Solana bukan sekadar hasil spekulasi, tetapi didukung oleh fondasi teknologi yang kuat.
“Biaya transaksi yang sangat murah dan kecepatan yang tinggi membuat Solana menjadi salah satu jaringan paling efisien saat ini,” ujar Davis.
Solana dan Dominasinya di Pasar Kontrak Pintar
Saat ini, Solana menguasai sekitar 15 persen dari total kapitalisasi pasar platform kontrak pintar, dan diproyeksikan akan meningkat hingga 22 persen pada akhir 2025. Davis menyoroti bahwa jaringan ini menjadi ekosistem yang berkembang pesat, terutama bagi proyek berbasis AI dan memecoin yang sedang mengalami pertumbuhan global.
Tak hanya itu, aktivitas pengembang di jaringan Solana juga meningkat drastis. Selama tahun 2024, lebih dari 7.600 pengembang baru bergabung, menjadikan Solana sebagai ekosistem dengan pertumbuhan pengembang tercepat, bahkan melampaui Ethereum.
Meningkatnya Pendapatan dan Aktivitas On-Chain
Data terbaru menunjukkan bahwa pendapatan aplikasi di ekosistem Solana meningkat 23 persen pada kuartal keempat 2023, terutama didorong oleh perdagangan di platform DeFi serta ekspansi validator yang terus bertambah.

Menurut laporan Masari, GDP blockchain Solana mencapai US$840 juta dalam periode tersebut, mengalami kenaikan 213 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Selain itu, Solana kini menyumbang sekitar 45 persen dari total volume perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX), mengungguli Ethereum dan jaringan layer-2 lainnya.
Terobosan Teknologi yang Mendorong Pertumbuhan
Keberhasilan Solana dalam menarik lebih banyak pengguna dan pengembang tidak lepas dari inovasi teknologinya yang terus berkembang. Salah satu terobosan terbaru adalah FireDancer, perangkat lunak klien validator pihak ketiga yang dirancang untuk meningkatkan stabilitas jaringan dan mempercepat transaksi.
Pembaruan ini diharapkan dapat mengatasi tantangan teknis sebelumnya, seperti pemadaman jaringan yang sempat terjadi beberapa kali.
Davis juga menambahkan bahwa adopsi institusional dan potensi peluncuran ETF berbasis Solana bisa menjadi faktor utama dalam mendorong harga naik lebih tinggi. Jika skenario ini terjadi, target harga US$520 yang diproyeksikan oleh VanEck untuk tahun 2025 bisa menjadi kenyataan.
Risiko yang Harus Diperhatikan
Meskipun prospek pertumbuhan Solana sangat menjanjikan, risiko tetap ada. Ancaman dari pesaing seperti Sui dan Aptos, ketidakpastian regulasi di AS, serta potensi aksi jual akibat jadwal unlock token yang signifikan, dapat memengaruhi pergerakan harga Solana di masa depan.
“Solana telah membuktikan ketahanannya dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pemadaman jaringan hingga perdebatan soal desentralisasi. Namun, perjalanan masih panjang,” kata Davis.
Kesimpulan
Solana telah berkembang menjadi salah satu blockchain paling tangguh dengan fundamental yang solid dan inovasi teknologi yang terus berlanjut. Meski masih ada tantangan yang perlu diatasi, prospek pertumbuhannya di tahun 2025 tetap menarik, terutama dengan meningkatnya adopsi dalam berbagai sektor.
Bagi para investor, memahami dinamika pasar dan terus memantau perkembangan Solana bisa menjadi langkah bijak dalam mengambil keputusan investasi di dunia kripto yang penuh dengan peluang dan risiko.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.