Indonesia Website Awards
Satechain Media

Satu Keluarga Nekat Jual Semua Harta Demi Beli Bitcoin , begini jadinya!

SHARE

satechainmedia.com– Satu Keluarga asal Belanda menjual seluruh Harta yang mereka miliki demi membeli Bitcoin, Didi Taihuttu, Istrinya dan ketiga anaknya melakukan itu pada tahun 2017 silam.

Di lansir dari CNBC Indonesia, mereka menjual sejumlah aset mulai dari Bisnis, Rumah, hingga sepatu yang mereka punya, semua hanya untuk membeli aset kripto Bitcoin, ini di lakukan sejak saat itu hingga sekarang, Didi dan keluarganya kemudian hidup di jalanan.

hampir selama empat tahun mereka hidup di jalanan dan telah menjelajahi 40 negara, Didi dan keluarganya hingga saat ini belum memiliki rekening bank , rumah ataupun aset pribadi lainnya. semua tabungan yang dimiliki masih terikat dalam cryptocurrency yang sangat fluktuatif.

“kami masuk ke Bitcoin karena ingin mengubah hidup kami”Ucap Didi saat itu. mereka tak mengungkapkan berapa jumlah Bitcoin yang dimiliki, namun pembelian dilakukan saat harga masih $900 per koin.

ketika harga Bitcoin jatuh pada 2018 lalu, Didi dan keluarganya sempat menghadapi halangan, namun mereka tak mundur dari pertaruhan bahkan terus maju dan menambah lebih banyak portofolio investasinya.

tahun demi tahun pun berlalu, nilai Bitcoin terus meningkat yang berarti kekayaan keluarga Taihuttu semakin banyak, Misalnya pada pertengahan November 2021 kemarin, nilai Bitcoin sempat naik $69.000 perkoin.

Didi mengungkapkan Bitcoin mempunyai masa depan yang cerah, dan memprediksikan pada tahun 2022 harganya akan menyentuh $200 ribu per koin. “saya pikir siklus besar, kami akan melihat puncak $100 ribu saya juga tidak akan kaget jika menyentuh $200 ribu pada 2022” Kata Didi.

Wawancara CNBC

Dari wawancara kepada CNBC, Didi mengatakan telah menyimpan aset bitcoin keluarganya di beberapa tempat yang berbeda, mereka menaruhnya di brankas rahasia, yang tiap-tiap brankas berada pada empat benua berbeda, di kutip (09/12/2021).

Di Amerika selatan dan Australia mereka masing-masing menyimpan satu brankas, sedangkan untuk Benua Eropa dan Asia mereka menyimpan dua brankas tiap benua.

Didi beralasan melakukan itu agar tidak perlu pergi jauh saat ingin mengakses wallet.

Menurut Didi Taihuttu, aset Cryptocurrency yang mereka simpan dengan beragam cara dan lokasi yang berbeda. misalnya dalam sebuah apartemen sewaan, rumah teman, hingga situs tempat penyimpanan pribadi.

“saya lebih suka hidup di dunia terdesentralisasi, dimana saya bertanggung jawab melindungi aset pribadi” Ucap Didi.