Satechainmedia.com- Pasar kripto sedang berada dalam fase yang semakin menggeliat, dan MicroStrategy sekali lagi tampil sebagai pemain utama dengan manuver agresif, Di tengah tekanan hukum yang belum mereda di Amerika Serikat, perusahaan pimpinan Michael Saylor ini justru kembali melakukan aksi besar: memborong Bitcoin (BTC) senilai lebih dari Rp12 triliun.
Manuver Berani: MicroStrategy Tambah Ribuan BTC
Lewat pernyataan resmi yang dirilis pada 19 Mei, MicroStrategy mengumumkan pembelian 7.390 Bitcoin dengan total investasi sekitar US$764,9 juta, atau setara Rp12,3 triliun, dengan harga rata-rata US$103.498 per BTC. Aksi ini menunjukkan bahwa strategi perusahaan tetap agresif meski volatilitas pasar meningkat.
“Sejak Januari 2025, kami telah mencatatkan imbal hasil lebih dari 16,3% dari investasi Bitcoin kami,” tulis MicroStrategy melalui akun resmi di platform X.
Sebagaimana gaya khas Michael Saylor, ia kembali memberikan petunjuk soal pembelian ini sehari sebelumnya melalui unggahan misterius di media sosialnya yang langsung disambut spekulasi oleh komunitas kripto.
Diterpa Gugatan Hukum, Tapi Tetap Percaya Diri
Menariknya, akumulasi besar-besaran ini dilakukan saat MicroStrategy tengah digugat secara hukum di Amerika Serikat. Dalam dokumen yang diserahkan ke SEC (Securities and Exchange Commission), terungkap bahwa para eksekutif perusahaan dituduh melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Bursa Efek tahun 1934.
Tuduhan utama mencakup penyampaian informasi yang tidak sepenuhnya akurat atau menyesatkan terkait risiko, proyeksi keuntungan, serta kondisi kas dari strategi investasi Bitcoin mereka.
“Gugatan ini menyoroti bahwa perusahaan diduga tidak menyampaikan informasi secara transparan tentang potensi kerugian dan fluktuasi tajam yang melekat pada aset kripto,” demikian bunyi ringkasan laporan tersebut.
Kinerja Portofolio Tetap Mengesankan
Meski dibayangi proses hukum, performa portofolio Bitcoin MicroStrategy justru melesat. Per 18 Mei, total akumulasi mereka mencapai 576.230 BTC, yang dibeli dengan total biaya sekitar US$40,2 miliar.
Dengan harga Bitcoin yang kini berada di kisaran US$102.000 hingga US$104.000, nilai kepemilikan BTC mereka telah menyentuh angka lebih dari US$59 miliar. Itu berarti, perusahaan mencatatkan potensi keuntungan belum terealisasi (unrealized profit) sebesar sekitar US$19 miliar, atau naik hampir 47% dari harga akumulasi.
Data dari CoinMarketCap juga mencatat bahwa harga Bitcoin melonjak sekitar 22% dalam 30 hari terakhir, ikut mendongkrak performa portofolio mereka secara signifikan.
MicroStrategy Menular ke Korporasi Global
Langkah MicroStrategy bukan hanya berdampak pada portofolio internal mereka, tetapi juga menginspirasi gelombang adopsi baru di dunia korporasi. Perusahaan teknologi finansial asal Brasil, Méliuz, baru saja memulai langkah serupa dengan membentuk cadangan Bitcoin. Sementara itu, peluncuran proyek Nakamoto oleh penasihat mantan Presiden AS Donald Trump juga disebut-sebut sebagai efek dari gerakan strategis MicroStrategy.
Dengan posisi mereka saat ini, MicroStrategy menjadi perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbanyak di dunia, jauh melampaui pesaing lain dalam volume dan nilai.
Kepercayaan yang Tak Tergoyahkan
Meski badai hukum belum mereda dan pasar terus berubah, satu hal tetap konsisten: MicroStrategy tidak goyah dalam keyakinannya terhadap Bitcoin.
Langkah-langkah agresif mereka tidak hanya mencerminkan strategi jangka panjang yang terukur, tetapi juga memperlihatkan bagaimana Bitcoin telah menjadi bagian penting dari neraca keuangan perusahaan modern.
Seperti yang sering dikatakan oleh Michael Saylor, “Kami tidak sedang berspekulasi. Kami sedang membangun masa depan.”
.Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
