Satechainmedia.com- Bitcoin (BTC) kembali menjadi pusat perhatian seiring dengan proyeksi harga yang melonjak di tengah perubahan kondisi pasar dan kebijakan politik global di tahun 2024.
Menjelang akhir tahun ini dan memasuki tahap akhir dari siklus empat tahunan yang dikenal dengan lonjakan signifikan pasca-halving, berbagai prediksi menunjukkan bahwa cryptocurrency ini berada di titik kritis dengan potensi pertumbuhan yang besar.
Proyeksi Harga Bitcoin (BTC) 2024 dan Faktor Pemicu
Menurut analisis terbaru dari VanEck Research, Bitcoin berpotensi meningkat hingga $180,000 dalam siklus bull market saat ini.
Proyeksi ini didasarkan pada lingkungan regulasi yang lebih menguntungkan setelah terpilihnya Donald Trump, di mana perhatian pasar beralih ke kinerja Bitcoin yang telah memecahkan rekor tertinggi historis. Dengan adanya dukungan regulasi yang kuat, seperti diutarakan oleh Trump dalam kampanyenya untuk menjadikan AS sebagai “pusat dunia untuk crypto dan Bitcoin,” momentum positif ini diperkirakan akan berlanjut, mirip dengan pola pasca pemilu 2020 di mana harga Bitcoin meningkat secara dramatis.
Charles Edwards dari Capriole Investments mengindikasikan bahwa Bitcoin saat ini berada dalam momen penting dari siklus empat tahunan. Edwards menekankan bahwa momen pasca-halving hingga 12-18 bulan berikutnya sering kali menjadi periode di mana sebagian besar keuntungan terjadi.
Jika Bitcoin mampu menembus hambatan psikologis di angka $100,000, potensi kenaikan cepat hingga $200,000 bisa terjadi dalam hitungan minggu. Ia juga menyoroti bahwa Bitcoin semakin terintegrasi dengan keuangan tradisional, yang kemungkinan mengurangi volatilitas dan meningkatkan daya tarik bagi investor institusi.
Katalis Utama: Kebijakan Trump dan Adopsi Institusi
Donald Trump telah memperkenalkan serangkaian kebijakan pro-crypto, termasuk menunjuk pejabat eksekutif pro-crypto dan merencanakan pembentukan cadangan Bitcoin nasional. Selain itu, dengan Republik yang mengendalikan pemerintahan gabungan, kemungkinan pengesahan legislasi terkait dukungan untuk pasar crypto semakin besar.
Misalnya, proposal untuk memungkinkan bank negara bagian menerbitkan stablecoin tanpa persetujuan Federal Reserve menunjukkan potensi pengaruh besar terhadap adopsi kripto di pasar global. Hal ini sekaligus menjaga dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan global.
Di sisi lain, adopsi institusional terus meningkat dengan peluncuran sejumlah Bitcoin ETF yang telah menyerap banyak pasokan Bitcoin di pasar.
Menurut Charles Edwards, proliferasi ETF ini merupakan alasan utama ketahanan Bitcoin terhadap penurunan besar seperti yang terlihat dalam siklus sebelumnya.
Ditambah lagi, minat dari investor institusi terus tumbuh seiring dengan meningkatnya kapabilitas layanan kustodian untuk aset digital, yang semakin memantapkan posisi Bitcoin sebagai aset investasi utama.
Tantangan dan Dampak Global
Namun, meskipun proyeksi positif, tantangan psikologis di level $100,000 tetap menjadi ujian besar berikutnya. Dinding penjualan di angka tersebut harus ditembus untuk kelanjutan bullish Bitcoin. Meskipun demikian, potensi penarikan modal besar-besaran menuju Bitcoin dapat terjadi jika pemerintah atau perusahaan besar seperti Microsoft mulai menambahkan Bitcoin ke neraca mereka, menjadikannya aset utama dalam keuangan tradisional.
Secara global, banyak negara seperti misalnya anggota BRICS yang sedang mencari alternatif untuk dolar AS dengan Bitcoin dan stablecoin sebagai solusi potensial.
Stabilitas finansial di pasar yang berkembang, di mana inflasi lokal dan devaluasi mata uang sering menimbulkan tantangan, dapat semakin mendorong permintaan akan kripto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Satechain media di Google News. Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.